Wednesday, January 26, 2011

ASOSIASI PETERNAK KAMBING PE JAWA TIMUR TERBENTUK

Sabtu 09 Oktober 2010 stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang menjadi saksi sejarah berdirinya ASOSIASI PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) NASIONAL JAWA TIMUR yang di singkat ASPENAS JATIM. Acara pembentukan organisasi peternak tingkat Jawa Timur ini adalah rangkaian acara TEMU BISNIS DAN SARASEHAN PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) JAWA TIMUR.

Sebelum acara ini dilaksanakan 1 minggu sebelumnya telah dilaksanakan SEMINAR STANDARISASI PENILAIAN KONTES KAMBING PE di Padepokan Waroeng JOSH Radio JOSH Tulungagung.
SEMINAR STANDARISASI PENILAIAN KONTES KAMBING PE
Tujuan acara seminar adalah untuk mendapatkan rumusan, tanggapan dari berbagai permasalahan pelaksanakan, penjurian kontes kambing yang telah dilaksanakan diberbagai kota untuk dijadikan rumusan standarisasi Penilaian dan pelaksanaan kontes kambing selanjutnya. Hasil “rapat komisi” ini akan dibawa dalam Sarasehan dan Temu Bisnis di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Pemateri pada SEMINAR STANDARISASI PENILAIAN KONTES KAMBING PE adalah Kusairi dari Asosiasi Peternak Kambing Peranakan Etawa (PE) Patria Blitar dan Muslikhan atau yang akrab dipanggil Pak Uslik dari Asosiasi Peternak Kambing Etawa (ASPETA) Tulungagung. Tampil sebagai dalam host SEMINAR STANDARISASI PENILAIAN KONTES KAMBING PE Noer M H dari ASPETA Tulungagung. Noer M H mengatakan bahwa konsep kontes Kambing PE ke depan adalah satu hari selesai sehingga efisien sehingga menarik pihak investor.

Kusairi menyampaikan bahwa Seminar Standarisasi Penilaian Kontes ini adalah tonggak sejarah untuk membawa Kambing PE menjadi sebuah “Industri” yang maju di masa mendatang yang merupakan tujuan besar yang diimpikan semua peternak kambing PE. Lanjutnya prinsip Standarisi ini dari peternak, untuk peternak dan oleh peternak sehingga masukan dari para pemangku kepentingan sangat diharapkan, tujuan pembuatan standarisasi penilaian ini juga untuk menstandarkan pelaksanakan untuk menghindari berbagai masalah yang timbul setelah pelaksanaan kontes karena tiap penyelenggara kontes kambing PE mempunyai standar yang berbeda.
Pembicara kedua Pak Uslik memaparkan bahwa perlu dibuat sistem penjurian yang praktis dan mudah dipantau oleh juri sehingga nilai dari juri tidak bisa “dicurangi” pada proses rekap data oleh tim rekap data, sehingga perlu dibuatkan form yang mudah diurutkan dari nilai bobot terbesar ke yang terkecil berdasarkan pembobotan dari masing kriterita 10 penilaian Postur Tubuh, Telinga, Pola warna, Bulu, Kepala, Ekor, Leher, Kaki, Tanduk, alat Reproduksi (Kelamin) dan Ambing.
Peserta yang datang dari berbagai wilayah seperti Malang, , Blitar, Ponorogo, Kediri, Nganjuk dan dari tuan rumah Tulungagung. Peserta tampak antusias mengikuti acara ini walaupun acara dimulai terlambat dari yang direncanakan pukul 19.00 baru dimulai 21.30 karena berbagai kendala teknis dan menunggu undangan dari berbagai kota yang masih dalam perjalanan. Peserta menanggapi berbagai rumusan yang disampaikan oleh kedua pembicara. Peserta yang merupakan perwakilan peternak sangat mendukung dibuatnya standarisasi Penilaian Kontes kambing dengan beberapa masukan diantaranya :

1. Kategori atau kelas tetap mengikuti yang telah berjalan selam ini dengan berbagai modifikasi
2. Perlunya dibentuk Asosiasi di tingkat kabupaten/kota, propinsi, dan tingkat nasional
3. Perlu diadakan pelatihan Juri dan diterbitkan sertifikasi juri
4. Perlu adanya aturan dan sanksi terhadap kecurangan baik oleh peserta, panitia, maupun juri.
5. Standarisasi dibukukan sehingga dapat diketahui oleh semua pihak.

Hasil dari seminar dibawa dalam “pleno” di Acara TEMU BISNIS DAN SARASEHAN PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) JAWA TIMUR.
TEMU BISNIS DAN SARASEHAN PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) JAWA TIMUR
Acara TEMU BISNIS DAN SARASEHAN PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) JAWA TIMUR di hadiri Asosiasi Peternak Kambing PE dan peternak kambing PE dari berbagai Kabupaten/Kota di Jawa Timur seperti Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Mojokerto, Kota Batu, Lumajang, Jember. Selain itu juga hadir undangan dari luar Jawa Timur Asep Mulyana dari Exotic Farm Bandung Jawa Barat, Bondan Danu Kusuma dari Bumiku Hijau Jogjakarta, dan juga peternak dari Rembang, Pati, Jawa Tengah.
Acara dibagi berbagai sesion, sesion pertama pembukaan dilanjutkan dengan paparan Standarisasi Kriteria dan penilaian Kontes kambing PE dari SC Kontes. Tampil sebagai pembicara Asep Mulyana dari Exotic Farm Bandung, Kusairi dari Asosiasi peternak Kambing Etawa Patria Blitar. Sesion ketiga Pemaparan potensi Usaha Kambing Perah. Session terakhir adalah pembentukan Asosiasi Peternak Kambing PE Jawa Timur. Dari hasil rapat pembentukan disepakati nama Asosiasi Peternak kambing Peranakan Etawa Nasional (ASPENAS) Jawa Timur. Terpilih ketua Bapak AGUS WAWAN (Blitar).

Print this post

Artikel Terkait..



No comments:

Post a Comment