Tuesday, June 7, 2011

Kelor (Moringa oleifera), Tanaman Bermanfaat untuk Berantas GIZI BURUK...!

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sudah melewati satu dekade, dan telah menimbulkan banyak dampak negatif terutama dari sektor kesehatan dan gizi masyarakat. Salah satu dampak yang terlihat sekarang ini adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi terutama bagi anak-anak di perkotaan atau pedesaan. Daya beli yang rendah bagi penduduk kelas menengah ke bawah, menyebabkan banyak orang tidak bisa membeli makanan bergizi seperti susu, daging dan telur.

Ditambah lagi dengan kenaikan harga produk peternakan seperti daging, telur dan susu akhir-akhir ini, semakin mempersulit keadaan. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak-anak balita yang meninggal akibat kekurangan gizi atau gizi buruk. Sosialisasi minum susu dan makanan bergizi kepada murid-murid sekolah dasar, dan kegiatan sejenis lainnya tidak banyak berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi susu atau produk peternakan lainnya. Sekali lagi hal ini berkaitan dengan daya beli masyarakat yang semakin rendah.

bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu”..”Orang bilang tanah kita tanah sorga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, dua penggal cuplikan lagu koes plus yang menyatakan bahwa negeri kita yang subur, semuanya ada dan bisa ditanam, tumbuh atau hidup dinegara kita. Lagu ini hanya akan menjadi kenangan yang indah saja, bila rakyat Indonesia kekurangan gizi didaerahnya cukup subur ini. Padahal Indonesia memiliki banyak potensi keanekaragaman hayati yang sebelumnya terbukti telah dimanfaatkan oleh nenek moyang kita. Salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan dengan baik dan banyak tumbuh serta mudah dibudidayakan di Indonesia; diantaranya tanaman Kelor (Moringa oleifera, Lamk).

Kandungan Gizi Tanaman Kelor (Moringa oleifera, Lamk) (per 100 g)
BijiDaunTepung daun
Kadar Air (%)86.975.07.5
Calori2692205
Protein (g)2.56.727.1
Lemak (g)0.11.72.3
Carbohydrate (g)3.713.438.2
Fiber (g)4.80.919.2
Minerals (g)2.02.3-
Ca (mg)304402,003
Mg (mg)2424368
P (mg)11070204
K (mg)2592591,324
Cu (mg)3.11.10.57
Fe (mg)5.3728.2
S (mg)137137870
Oxalic acid (mg)101011.6%
Vitamin A - B carotene (mg)0.116.816.3
Vitamin B -choline (mg)423423-
Vitamin B1 -thiamin (mg)0.050.212.64
Vitamin B2 -riboflavin (mg)0.070.0520.5
Vitamin B3 -nicotinic acid (mg)0.20.88.2
Vitamin C -ascorbic acid (mg)12022017.3
Vitamin E -tocopherol (mg)--113
Arginine (g/16g N)3.66.01.33%
Histidine (g/16g N)1.12.10.61%
Lysine (g/16g N)1.54.31.32%
Tryptophan (g/16g N)0.81.90.43%
Phenylanaline (g/16g N)4.36.41.39%
Methionine (g/16g N)1.42.00.35%
Threonine (g/16g N)3.94.91.19%
Leucine (g/16g N)6.59.31.95%
Isoleucine (g/16g N)4.46.30.83%
Valine (g/16g N)5.47.11.06%
(From Moringa oleifera: Natural Nutrition for the Tropics by Lowell Fuglie)

Tanaman kelor telah digunakan oleh nenek moyang kita sebagai tanaman untuk sayur, obat atau sebagai lalapan. Tanaman ini adalah tanaman yang toleran terhadap musim kemarau yang panjang, dan bertahan hidup dengan merontokkan daunnya pada saat kemarau. Kelor termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 5 -11 meter. Pohon Kelor tidak terlalu besar, batang kayunya mudah patah dan cabangnya agak jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur (oval) dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai.

Tanaman kelor mengandung gizi yang tinggi dan sangat bermanfaat untuk perbaikan gizi. Terbukti bahwa kelor telah berhasil mencegah wabah kekurangan gizi di beberapa negara di Afrika dan menyelamatkan banyak nyawa anak-anak dan ibu-ibu hamil. Dilihat dari nilai gizinya kelor adalah tanaman berkhasiat sejati (miracle tree), artinya tanaman ini bisa dimanfaatkan dari akar, batang, buah dan daun serta mengandung gizi tinggi. Kandungan gizi daun kelor segar (lalapan), setara dengan; 4x vitamin A yang dikandung wortel, 7x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 4x mineral Calsium dari susu, 3x mineral Potassium pada pisang, 3/4x zat besi pada bayam, dan 2x protein dariyogurt. Sedangkan kandungan gizi daun kelor yang dikeringkan setara dengan; 10x vitamin A yang dikandung wortel, 1/2x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 17x mineral Calsium dari susu, 15x mineral Potassium pada pisang, 25x zat besi pada bayam, dan 9x protein dari yogurt.

Tanaman yang berasal dari negara India, dan berkembang sampai ke samudera pasifik, Amerika Latin, Asia Tenggara dan Afrika ini dipakai sebagai tanaman anti-santet, atau tanaman berkhasiat untuk mengatasi ilmu hitam di Indonesia. Selain itu juga sebagian penduduk di Indonesia sudah memakai tanaman ini sebagai sayur atau lalapan serta obat tradisional. Di India kelor berkhasiat sebagai obat; anemia, anxiety, asma, bronchitis, katarak, kolera, conjunctivitis, batuk, diarrhea, infeksi mata dan telinga, demam, gangguan kelenjar, sakit kepala, tekanan darah tidak normal, radang sendi, gangguan pernafasan, scurvy,kekurangan cairan sperma dan tuberculosis.

Di beberapa negara, tanaman kelor diolah dalam bentuk makanan seperti; tepung daun kelor, bubur, sirup, teh daun kelor, sauce kelor, biskuit kelor dan lainnya. Sementara itu di Indonesia sedikit sekali orang yang memanfaatkan tanaman kelor ini sebagai makanan. Dengan banyaknya aneka masakan yang ada Indonesia kenapa kita tidak bisa memanfaatkan kelor sebagai bahan makanan kita sehari-hari?, apalagi dengan tingginya harga daging, susu dan telur saat ini.

Dengan banyaknya korban gizi buruk, kenapa kita tidak memanfaatkan dan mengembangkan tanaman ini? (buat yang peduli aja.... ya!)

'Smoga tidak ada kata bangsa ini kena Gizi Buruk..'



Selengkapnya...