Monday, January 31, 2011

Menghitung Untung Beternak Sapi

Harga daging sapi tahun ini diperkirakan naik karena permintaan yang meningkat. Kondisi pasar ini merupakan peluang usaha untuk beternak sapi. Bagaimana hitung-hitungan keuntungan beternak sapi?


Konsumsi daging sapi Indonesia tahun ini diperkirakan naik menjadi 487 ribu ton. Pada tahun-tahun sebelumnya, saat konsumsi daging sapi masih 385.035 ton, impor sapi Indonesia bisa mencapai 600 ribu ekor. Asosiasi Pengimpor Daging Sapi (Aspidi) memperkirakan impor daging sapi (khusus daging) tahun 2011 meningkat menjadi sekitar 112-113 ribu ton. Angka impor itu naik bila dibanding impor tahun 2010 yakni 110 ribu ton.

Peluang pasar sapi tersebut menjadi peluang besar bagi usaha ternak sapi di Indonesia. Kendala utama untuk meningkatkan pemilikan ternak sapi adalah permodalan. Sujatmono Toni, pengelola Bogor Agro Lestari Farm di Bogor, Jawa Barat mengatakan untuk bisa meningkatkan pemilikan populasi ternak bisa dilakukan dengan mengakses modal dari perbankan.

Beberapa skim kredit bisa dimanfaatkan para peternak, di antaranya adalah Kredit Ketahanan Pangan – Energi (KKP-E), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS). Agar petani bisa mengakses skim kredit tersebut diperlukan pendampingan. Dengan cara ini Sujatmono Toni bisa mengkaseskan modal kredit untuk peternak dari perbankan sebesar Rp 9,35 miliar. (Baca juga: Cara Mengakses Modal untuk Beternak Sapi).

Namun untungkah usaha beternak sapi? Menurut hitung-hitungan Bogor Agro Lestari usaha ternak sapi cukup memberikan keuntungan. Untuk usaha penggemukan selama 6 bulan ternak sapi Limosin/ Simental dengan modal sekitar Rp 50 juta (4 ekor sapi) bisa diperoleh pendapatan sekitar 61,5 juta. Jadi untungnya sekitar Rp 11,5 juta atau sekitar Rp 2 juta per bulan. (Lihat: Analisa Usaha Penggemukan Sapi Limosin/ Simental).

Kalau yang digemukkan sapi jenis Peranakan Ongol (PO) keuntungannya lebih besar. Dengan modal Rp 50 juta untuk 4 ekor sapi, setelah digemukkan selama 6 bulan, diperoleh pendapatan sekitar Rp 75 juta. Jadi untungnya sekitar Rp 25 juta atau Rp 4 juta per bulan. (Baca: Analisa Usaha Penggemukan Sapi PO).

Lebih besar lagi untungnya bila peternak bisa mengusahakan sapi perah. Untuk satu ekor sapi perah bunting saja bisa diperoleh banyak pendapatan. Ada pendapatan harian dari susu yang diperah sekitar Rp 900 ribu/ bulan, ada pendapatan dari penjualan pedet (Rp 2 juta) dan ada penerimaan akhir siklus usaha (sapi afkir) Rp 9 juta.

sumber http://www.sinartani.com


Print this post

Artikel Terkait..



6 comments: